Pendidikan inklusif bertujuan untuk memastikan bahwa setiap siswa, terlepas dari latar belakang atau kemampuan mereka, dapat mengakses pendidikan yang berkualitas dan merasakan lingkungan belajar yang ramah. Dalam konteks pendidikan, diferensiasi pembelajaran adalah salah satu pendekatan untuk mewujudkan inklusivitas. Dengan strategi ini, guru menyesuaikan materi, metode, dan penilaian sesuai dengan kebutuhan, minat, dan gaya belajar siswa.
Contohnya, dalam satu kelas, ada siswa yang lebih cepat memahami konsep dengan cara visual, sementara yang lain membutuhkan pendekatan kinestetik. Guru yang menerapkan diferensiasi akan menyediakan berbagai pilihan materi dan cara pengajaran untuk mengakomodasi kebutuhan tersebut. Ini juga dapat melibatkan penyediaan tugas yang berbeda tingkat kesulitannya untuk siswa dengan kemampuan akademik yang bervariasi.
Namun, pendidikan inklusif dan diferensiasi memerlukan kesiapan dari sisi pendidik, fasilitas, serta dukungan dari kebijakan sekolah. Guru perlu dilatih agar mampu menerapkan strategi ini secara efektif dan memastikan bahwa setiap siswa, termasuk siswa dengan kebutuhan khusus, mendapatkan perhatian yang sesuai.